Kamis, 24 November 2011
Minggu, 30 Oktober 2011
Cara Mengganti Template ^^
guyss .. ney aku bagi informasi age tentang mengganti template .
mungkin bagiku dan teman" ini adalah hal yang mudah tetapi setelah aku dengar" ternyata masih ada juga yang belum tau cara mengganti template . Nah maka dari itu disini aku akan memberitahumu ^^ ..
langkahnya :
1) login di blog kamu kamu ..
2) klik rancangan trus tambah gagdet seperti gambar dibawah ini :
Diposting oleh Cahya Bugenviil di 02.59 0 komentar
Sabtu, 29 Oktober 2011
Referensi Tanaman Rambat Yang Memikat
Melati Costa (Brunfelsia africana)
Tanaman ini ada yang menyebut sebagai yesterday, today, atau tomorrow karena perubahan warna bunganya. Begitu mekar berwarna ungu, kemudian memudar menjadi putih.
Bunganya semarak, sehingga cocok diletakkan di dekat pintu rumah atau jendela. Tinggi tanaman ini antara 2 - 5 meter. Keluarga dekatnya adalah brunfelsia americana dengan warna bunganya yang sama-sama kuning.
Diposting oleh Cahya Bugenviil di 08.05 0 komentar
Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Diposting oleh Cahya Bugenviil di 07.47 0 komentar
Bulan Bahasa :)
Oktober sudah jamak diingat oleh banyak orang sebagai Bulan Bahasa. Tidak lain karena bulan ini dikaitkan dengan peristiwa besar Sumpah Pemuda yang salah satu isinya, “Menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.” Penyusun Sumpah Pemuda sendiri sedemikian menghargai bahasa — yang mewakili kebudayaan sehingga tidak langsung dipukul rata sebagai, “satu tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia.” Khusus untuk bahasa, disebut sebagai menjunjung.
Diposting oleh Cahya Bugenviil di 06.31 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)